www.bisnistoday.co.id
Minggu , 16 Maret 2025
Home EKONOMI Ekonomi & Bisnis GP Ansor Mendorong Pemerintah Segera Bentuk Badan Penerimaan Negara
Ekonomi & Bisnis

GP Ansor Mendorong Pemerintah Segera Bentuk Badan Penerimaan Negara

Social Media

JAKARTA, Bisnistoday – Ditengah tekanan fiskal yang dihadapi pemerintah akibat pemangkasan anggaran sebesar Rp 306 triliun, upaya meningkatkan penerimaan negara menjadi semakin urgen dan krusial.

Berbagai tantangan muncul, mulai dari keterbatasan ruang fiskal, ketergantungan  APBN terhadap penerimaan perpajakan, hingga tingginya potensi kebocoran penerimaan dari sektor ekonomi bawah tanah baik yang bersifat formal maupun ilegal.

Untuk menjawab tantangan ini, diperlukan reformasi kelembagaan yang mampu memperkuat sistem perpajakan dan kepabeanan agar lebih efektif, transparan dan akuntabel.

Isu ini menjadi topik utama dalam kegiatan Ngaji Keuangan & Perpajakan dengan tema “Ramai Pemangkasan Anggaran, Badan Penerimaan Negara Solusinya?” yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat GP Ansor pada 12 Maret 2025 di Kedai Tempo.

Hadir sebagai narasumber yaitu Hadi Poernomo (Dirjen Pajak tahun 2001 sampai dengan 2006), Berly martawardaya (Dosen FEB UI dan Direktur Riset INDEF) serta Vaudy Starworld (Ketua Umum Ikatan Konsultan Pajak Indonesia).

Dalam forum tersebut, GP Ansor menyoroti urgensi dan kebutuhan pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN) sebagai solusi untuk mengoptimalkan penerimaan negara di tengah keterbatasan fiskal.

Pembentukan Badan ini diharapkan dapat memperbaiki sistem pemungutan pajak dan bea cukai dengan memperkuat pengawasan, mengatasi praktik tax evasion, serta menekan kebocoran penerimaan negara yang selama ini masih marak terjadi.

GP Ansor menilai bahwa penggabungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) ke dalam satu badan yang lebih independen dapat meningkatkan efisiensi dan mempercepat integrasi data perpajakan dan kepabeanan.

Berdasarkan data yang dipaparkan dalam diskusi, underground economy diperkirakan mencapai 22% dari PDB, dengan potensi penerimaan pajak yang belum tergali mencapai Rp 484 triliun. Angka ini jauh lebih besar dari nilai pemangkasan anggaran yang saat ini terjadi.
Ketua Bidang Keuangan dan Perpajakan PP GP Ansor, M. Arif Rohman, menegaskan bahwa reformasi kelembagaan pajak harus dilakukan dengan tata kelola yang transparan, akuntabel dan profesional.

“Pembentukan BPN dengan menyatukan otoritas pajak dan bea cukai merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Dengan otonomi yang lebih luas diharapkan akan meminimalisir intervensi politik serta memastikan sistem perpajakan dan kepabeanan berjalan lebih efisien dan efektif. Akan lebih dahsyat lagi bisa di satukan juga untuk penerimaan negara bukan pajaknya” ujarnya.

Selain itu, GP Ansor juga menyoroti perlunya pengawasan ketat terhadap praktik tax evasion, penyelundupan, dan underreporting transaksi ekspor-impor.

Dengan berbagai tantangan fiskal yang dihadapi saat ini, GP Ansor mendorong pemerintah segera merealisasikan rencana pembentukan Badan Penerimaan Negara sebagai lembaga yang lebih independen langsung di bawah Presiden.

Langkah ini diyakini dapat menjaga stabilitas fiskal, memperkuat sistem perpajakan, meningkatkan kualitas pengawasan dan pelayanan serta memastikan pembangunan nasional tetap berjalan tanpa terganggu oleh keterbatasan anggaran.//

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

EKONOMIEkonomi & Bisnis

Menuju Bisnis 2025: DIGITS Unpad & Veda Praxis Kupas Tuntas GRC di Era Digital!

BANDUNG, Bisnistoday - Di tengah dinamika bisnis yang semakin kompleks dan era...

harga pangan
Ekonomi & Bisnis

Jaga Stabilitas Pangan, Industri Diminta Jaga Harga Produksi Bahan Pokok Dibawah HET

JAKARTA, Bisnistoday -Kemenperin meminta sektor industri pangan menjaga harga produksi barang kebutuhan...

Menperin
Ekonomi & Bisnis

Pembangunan ‘Refinery’ Bakal Jadi Stimulus Pertumbuhan Industri Petrokimia

JAKARTA, Bisnistoday - Kementerian Perindustrian mendukung upaya Kementerian Energi dan Sumber Daya...

Ekonomi & Bisnis

Pelaku Pasar Nantikan BI Rate Turun dan Kebijakan Pro Pasar Pemerintah

JAKARTA, Bisnistoday - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyatakan pelaku pasar modal menantikan...