www.bisnistoday.co.id
Minggu , 16 November 2025
Home HEADLINE NEWS Kemenperin Akui Terjadi Banjir Impor Produk Hilir, Bahan Baku Tetap Dibutuhkan untuk Dukung Industri Tekstil
HEADLINE NEWS

Kemenperin Akui Terjadi Banjir Impor Produk Hilir, Bahan Baku Tetap Dibutuhkan untuk Dukung Industri Tekstil

Kabiro Humas Kemenperin
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemenperin, Alexandra Arri Cahyani, di Jakarta, Sabtu (1/11).
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa fenomena banjir impormemang tengah melanda industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional, terutama pada segmen produk hilir seperti garmen. Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemenperin, Alexandra Arri Cahyani, di Jakarta, Sabtu (1/11).

Menurut Alexandra, kondisi tersebut sejalan dengan hasil Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Oktober 2025 yang menunjukkan subsektor tekstil berada di angka 49,74 poin, menandakan terjadinya kontraksi.

“Fenomena banjir impor yang terjadi belakangan ini lebih banyak dialami pada produk hilir industri TPT, terutama garmen. Sementara itu, industri tekstil nasional masih membutuhkan pasokan bahan baku impor untuk menjaga daya saing dan keberlanjutan rantai pasok,” ujarnya.

Kemenperin mencatat, peningkatan impor terjadi akibat pergeseran pola perdagangan global, penurunan biaya logistik internasional, dan relaksasi kebijakan impor di beberapa negara mitra. Akibatnya, pelaku industri dalam negeri mengalami tekanan pada harga jual dan serapan produksi.

“Banjir impor ini memang memberikan tekanan bagi industri hulu yang selama ini menopang pasokan benang dan kain lokal. Karena itu, Kemenperin bersama kementerian dan lembaga terkait akan mengambil langkah pengendalian agar industri nasional tetap terlindungi,” tambah Alexandra.

Kemenperin juga menyambut baik langkah Menteri Keuangan yang berkomitmen memberantas mafia impor tekstil ilegal, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi industri dalam negeri.

Sebagai upaya konkret, Kemenperin terus menjalankan program restrukturisasi mesin dan peralatan, peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta percepatan implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor TPT.

“Kami meyakini, penertiban impor ini akan memperkuat struktur industri tekstil nasional agar mampu bersaing secara sehat di pasar global maupun domestik,” jelasnya.

Alexandra menegaskan, pengendalian impor akan dilakukan secara proporsional dan terukur, dengan tetap menjaga ketersediaan bahan baku untuk industri berorientasi ekspor seperti garmen dan apparel.

“Prinsipnya, kami tidak menutup arus perdagangan, tetapi menata ulang mekanismenya agar bahan baku tetap tersedia dan produk lokal tetap terlindungi,” pungkasnya.//

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TRADE EXPO INDONESIA 2025

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

Pabrik Otomotif
HEADLINE NEWS

Kebijakan Insentif 2026, Sinyal Pemerintah untuk Menahan Perlambatan Industri Otomotif

JAKARTA, Bisnistoday - Upaya pemerintah memperkuat struktur industri manufaktur nasional kembali mendapat...

Mobil di Pelabuhan
HEADLINE NEWS

Mobnas Siap Meluncur, Produksi Ditargetkan Mulai 2027

JAKARTA, Bisnistoday - Upaya pemerintah menghadirkan mobil nasional (mobnas) sebagai simbol kemandirian industri...

HEADLINE NEWS

150 Pekerja Migran Indonesia Dideportasi dari Johor ke Batam

JAKARTA, Bisnistoday - Pemulangan 150 Pekerja Migran Indonesia Bermasalah (PMIB) dari Malaysia...

HEADLINE NEWS

Transmigrasi di Ujung Samudra: Ketika Natuna Menjadi Panggung Geopolitik Dunia

JAKARTA, Bisnistoday- Di sebuah ruang diskusi yang tenang di Paramadina Graduate School...