JAKARTA, Bisnistoday- Perum Bulog diharapkan bisa menyerap secara penuh hasil panen padi para petani. Sebab, ada potensi kenaikan produksi padi pada masa panen mendatang.
“Kami berharap Bulog dan pasar domestik dapat menyerap secara penuh hasil petani. Kita harus bangga negara kita bisa menyiapkan sendiri stok pangan untuk negeri,” kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/3).
Kuntoro mengatakan, Kementerian Pertanian, akan mengawal terus jalannya masa panen di semua wilayah Indonesia mengingat potensi produksi padi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) bisa memberikan harapan positif bagi kesejahteraan petani.
Kementan memperkirakan terjadi kenaikan produksi gabah kering giling sebesar 5,37 juta ton dibandingkan triwulan pertama 2020 yang hanya 19,99 juta ton GKG. Bila potensi kenaikan tersebut benar terjadi, produksi yang tinggi harus mendapatkan prioritas untuk diserap pasar agar berdampak langsung pada kesejahteraan petani.
Selain itu, upaya peningkatan produktivitas padi juga terus berjalan melalui program food estate yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Kuntoro menambahkan saat ini Kalimantan Tengah dan Sumba Tengah sedang masuk masa tanam dan menjelang panen.
“Mudah-mudahan ikhtiar kita menyiapkan pangan untuk negeri mendapat dukungan penuh masyarakat. Tekad kita sama, membuat petani bangga berkontribusi untuk pangan di tengah pandemi,” tegas Kuntoro.
Sebelumnya BPS merilis pada 2020, luas panen padi sebesar 10,66 juta hektare dengan produksi sebesar 54,65 juta ton GKG. Jika dikonversikan menjadi beras, produksi beras pada 2020 mencapai 31,33 juta ton.
Potensi produksi padi pada subround Januari–April 2021 diperkirakan sebesar 25,37 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 5,37 juta ton atau 26,88 persen dibandingkan subround yang sama pada 2020 yang sebesar 19,99 juta ton GKG./