www.bisnistoday.co.id
Selasa , 11 November 2025
Home EKONOMI Ekonomi & Bisnis Pagu Indikatif Kementerian PU Tahun 2026 Sebesar Rp70,86 Triliun
Ekonomi & Bisnis

Pagu Indikatif Kementerian PU Tahun 2026 Sebesar Rp70,86 Triliun

Menteri PU
MENTERI PU, Dody Hanggodo./
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menerima pagu indikatif untuk Tahun Anggaran (TA) 2026 sebesar Rp70,86 triliun. Anggaran tersebut akan difokuskan untuk mendukung program prioritas nasional seperti swasembada pangan melalui pembangunan dan penguatan infrastruktur dasar.

“Fokus utama tahun 2026 masih sama yaitu preservasi jalan dan peningkatan konektivitas wilayah serta memperkuat jaringan irigasi dan normalisasi sungai. Karena kami mendapat arahan untuk fokus bisa mencapai swasembada pangan mulai dari tahun 2025 dan seterusnya,” kata Menteri PU Dody Hanggodo dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Rabu (9/7).

Berdasarkan pagu indikatif Rp70,86 triliun tersebut, Kementerian PU menetapkan kegiatan prioritas bidang sumber daya air sebesar Rp20,51 triliun antara lain pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, pengendali banjir, pengaman pantai, penyediaan air baku, dan pembangunan bendungan ongoing.

Kemudian, kegiatan prioritas bidang jalan dan jembatan sebesar Rp31,8 triliun antara lain pembangunan jalan baru, peningkatan kapasitas dan preservasi peningkatan, pembangunan dan duplikasi jembatan, preservasi dan penggantian jembatan, pembangunan flyover/underpass, pembangunan jalan tol, serta preservasi rutin jalan dan jembatan.

Sedangkan pada bidang permukiman sebesar Rp4,11 triliun antara lain perluasan SPAM, pengelolaan air limbah, dan pembangunan bangunan gedung. Bidang prasarana strategis sebesar Rp13,53 triliun antara lain Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) madrasah, sekolah rakyat, perguruan tinggi dan perguruan tinggi keagamaan, prasarana perekonomian, prasarana olahraga, prasarana cagar budaya, prasarana kesehatan, prasarana peribadatan, dan prasarana strategis lainnya. Sementara, untuk dukungan manajemen lainnya dialokasikan Rp0,91 triliun.

“Namun, berdasarkan hasil exercise mandiri, kami masih memerlukan tambahan anggaran untuk TA 2026 sebesar Rp68,88 triliun yang terdiri dari program teknis Rp65,28 triliun dan program dukungan manajemen Rp3,6 triliun,” tambah Menteri Dody.

Kebutuhan Program Strategis

Kebutuhan tambahan untuk program strategis mencakup swasembada pangan Rp4,92 triliun, penyelesaian kontrak tahun jamak Rp12,01 triliun, Pinjaman Dalam Negeri (PDN) dan Pinjaman Luar Negeri (PLN) Rp2,26 triliun, kegiatan baru Rp17,62 triliun, vokasi Rp0,01 triliun, dukungan teknis pusat/balai Rp3,51 triliun, pengadaan lahan Rp2,49 triliun,

Begitupun, dana tanggap darurat bencana Rp0,55 triliun, Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM)/padat karya Rp3,98 triliun, operasi/preservasi/optimalisasi infrastruktur eksisting Rp6,03 triliun, sekolah rakyat Rp10 triliun, dan dukungan DOB Papua Rp1,77 triliun. Sedangkan, dukungan manajemen mencakup belanja pegawai Rp2,84 triliun dan belanja non operasional Rp0,76 triliun.

“Kami sangat berharap kebutuhan ini dapat menjadi bahan perhatian dalam proses pemeriksaan lebih lanjut antara Komisi V dan Kementerian Keuangan agar pembangunan infrastruktur nasional dapat berjalan berkesinambungan dan tidak terputus,” tutur Menteri Dody./

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TRADE EXPO INDONESIA 2025

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

EKONOMIEkonomi & Bisnis

Asosiasi Tekstil Temui Menperin Soal Marak Impor Ilegal

JAKARTA, Bisnistoday – Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) melakukan Rapat Kerja dengan Menteri...

EKONOMIEkonomi & Bisnis

Menkop Gandeng Menteri PU Buat Standarisasi Bangunan Kopdes Merah Putih

JAKARTA, Bisnistoday - Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono dan Menteri Pekerjaan Umum...

Ekonomi & Bisnis

Perkuat Keberlanjutan Industri Konstruksi, Semen Merah Putih Luncurkan Dua Program Strategis

JAKARTA, Bisnistoday -Semen Merah Putih terus menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan industri konstruksi...

Ekonomi & Bisnis

Karakteristik Kelas Menengah Perlahan Berubah. Seperti Apa? Ini Penjelasannya

JAKARTA, Bisnistoday - Hakuhodo International Indonesia melalui Sei-katsu-sha Lab menyingkap hasil studi...