JAKARTA, Bisnistoday- Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dinilai masih menjadi andalan dalam pemulihan ekonomi pada tahun ini. Pasalnya, UMKM merupakan sektor yang sangat fleksibel dan akan semakin fleksibel ketika masuk ke ranah digital.
Hal tersebut dikatakan oleh Chief Marketing Officer perusahaan Peer to Peer (P2P) fintech lending Indonesia KoinWorks, Jonathan Bryan dalam diskusi secara daring di Jakarta, Rabu (20/1).
Menurut dia, dengan masuk ke ranah digital, para pelaku UMKM mampu melakukan penjualan berbagai macam produk. “Pelaku UMKM bisa melakukan modifikasi produk yang akan mereka jual dengan sangat cepat. Mereka bisa berubah konten, foto, video, dan sebagainya itu semua sangat terbuka dalam ranah digital,” katanya.
Namun, lanjut Jonathan, untuk pelaku UMKM yang berjualan secara offline, kemungkinan untuk bergerak secara fleksibel tersebut akan sangat sulit.
Ia mengibaratkan sektor UMKM seperti sapu lidi, di mana kalau batang sapu lidi besar-besar dan isinya cuma sedikit dan ada satu batang yang patah masih bisa digunakan namun tidak optimal. Jika batang-batang sapu lidi tersebut ukurannya kecil namun jumlahnya banyak maka bisa digunakan dalam setiap kondisi.
“Jumlah UMKM di Indonesia sangat banyak serta sanggup bertahan (resilient) terhadap perubahan. Jika bisnis tumbuh semakin besar maka tantangan yang dihadapi akan makin besar dan semakin sulit untuk bergerak secara fleksibel,” katanya.
Dengan alasan-alasan demikian, KoinWorks sebagai perusahaan fintech lending melihat sektor UMKM sudah pasti bisa mendukung pemulihan ekonomi pada tahun 2021.
Pelaku UMKM Optimistis
Menurut Jonathan, pelaku UMKM memandang tahun 2021 dengan perasaan optimistis bahwa bisnis UMKM akan mengalami peningkatan atau bahkan minimal tetap berjalan seperti biasa di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.
Berdasarkan Laporan Indeks Keyakinan UKM Digital Kuartal IV tahun 2020 sebanyak 35,1 persen bersikap optimistis bahwa bisnis mereka akan mengalami peningkatan atau setidaknya tetap berjalan normal pada tahun 2021.
“Sebanyak 20 persen pelaku UMKM merasa dari kuartal IV tahun 2020 sampai dengan kuartal I 2021 prospek bisnis UMKM akan berjalan seperti biasa,” ujar Jonathan. Hal ini dikarenakan pada kuartal IV 2020 sudah lebih stabil dibandingkan kuartal II dan III tahun 2020. Kemudian sebagian besar para pelaku UMKM sudah bisa beradaptasi dengan adaptasi kebiasaan baru.
“Di sisi lainnya sekitar 15 persen pelaku UMKM menilai bisnis mereka diperkirakan akan mengalami peningkatan pada tahun 2021,” kata Jonathan./