Berendam di dalam air panas bermineral dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Karena itu tak heram jika banyak orang gemar melakukannya, terutama di daerah-daerah wisata alam yang sekaligus untuk keperluan rekreasi guna melepas lelah tubuh dan pikiran.
Di seluruh dunia terdapat mata air panas yang tidak terhitung jumlahnya, termasuk di dasar laut hingga yang banyak dijumpai di lereng-lereng pegunungan.
Salah satunya adalah di obyek wisata pemandian air panas Guci Indah di Dukuh Pekandangan, Desa Guci, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Kabupaten Tegal yang berada di bagian barat laut Jawa Tengah, letaknya cukup strategis karena berada di jalur antara Semarang dan Cirebon. Kondisi geografis kabupaten yang berdiri sejak abad 16 terbagi dua, bagian utara berupa dataran rendah, dan pegunungan di bagian selatan dengan puncaknya Gunung Slamet setinggi 3.428 meter.
Seperti layaknya di daerah lain, wilayah kaki gunung umumnya kerap menjadi jujugan wisata warga, karena berhawa sejuk dan memiliki tempat-tempat yang indah. Begitu juga dengan Tegal yang memiliki Guci Indah, obyek andalan masyarakat Tegal.
Dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter di kaki Gunung Slamet bagian utara, Guci Indah atau juga disebut Taman Wisata Air Panas Guci, dikenal dengan hawanya yang sejuk. Udara segar berhembus di sela-sela pepohohan yang tumbuh di lereng kawasan seluas 210 hektare tersebut.
“Bagi Anda yang gemar menyatu dengan alam, Guci juga menyediakan wisata hutan dengan area outbound, bumi perkemahan, rumah pohon, dan resto. Selain itu, tempat terdapat juga berbagai sarana olah raga seperti lapangan tenis, dan lapangan sepak bola.”
Tak hanya itu, destinasi ini terkenal dengan wisata pemandian air hangat. Pemandian air panas Guci cukup terkenal karena panorama alam yang menarik dengan hawa sejuk khas pegunungan. Air yang mengalir dari pancuran-pancuran di obyek wisata ini dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti rematik, koreng serta penyakit kulit lainnya, khususnya Pemandian Pancuran 13 yang memang memiliki pancuran berjumlah tiga belas buah.
Guci selalu ramai pada musim liburan oleh kunjungan wisatawan dari berbagai daerah. Pengunjung dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang tergolong cukup lengkap, pertokoan, penjual cenderamata, villa, losmen hingga hotel berbintang dengan berbagai fasilitas menarik seperti kolam renang anak-anak hingga dewasa. Bagi Anda yang gemar menyatu dengan alam, Guci juga menyediakan wisata hutan dengan area outbound, bumi perkemahan, rumah pohon, dan resto. Selain itu, tempat terdapat juga berbagai sarana olah raga seperti lapangan tenis, dan lapangan sepak bola.
Untuk menambah daya tarik dan memanjakan pengunjung, belum lama ini Taman Wisata Guci membuka wahana baru yaitu Guciku Hot Waterboom. Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas menyenangkan di wahana ini karena merupakan permainan air panas yang meliputi kolam renang, kolam badan Guci, kolam rendam, serta arus jeram.
Selain musim libur, obyek pemandian air panas Guci juga ramai pada hari Kamis malam, terutama malam Jum’at Kliwon. Hal ini dikarenakan banyak pengunjung yang melakukan aktivitas mandi tengah malam terkait mitos-mitos tertentu.
Guci juga punya obyek alam lain yang tak kalah seru yakni air terjun. Ada sekitar 10 air terjun yang terdapat di daerah Guci, seperti yang paling terkenal Air Terjun Jedor. Air terjun di bagian atas pemandian umum pancuran 13 itu memiliki ketinggian 15 meter dan awalnya menjadi milik seorang Lurah yang bernama Lurah Jedor. Wisatawan dapat mengelilingi obyek wisata ini dengan berkuda, tarif sewanya pun cukup murah.
The Geong
Sementara untuk pengunjung yang ingin tampil berbeda di media sosial, dapat mencoba wahana The Geong. Obyek ini berupa kegiatan mengayuh sepeda yang digantungkan di ketinggian 20 meter dari atas tanah.
Dengan latar belakang hamparan pohon pinus dan alam pegunungan, pihak pengelola menyediakan juru potret untuk mengambil gambar saat wisatawan meluncur menggunakan sepeda gantung itu.
Tak perlu risau soal keselamatan, karena faktor keamanan terjamin dengan peralatan dan prosedur yang memadai. Meluncur di awang-awang selama sepuluh menit, pengunjung bisa merasakan belaian angin segar khas pegunungan dan melihat pemandangan dari atas serta hasil foto yang unik.
Kepala UPTD Objek Wisata Guci Dinas Pariwisata Kabupaten Tegal, Abdul Haris, mengatakan, dengan adanya wahana The Geong, pengunjung semakin ramai karena memiliki beragam pilihan selain berendam di air panas. Dia mencontohkan, tingkat hunian hotel dan penginapan di Guci pada masa libur perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 lalu mencapai 100 persen.
“Guci sudah menjadi tujuan favorit masyarakat sekitar Tegal, dan dari luar kota. Banyak wisatawan yang memesan kamar jauh-jauh hari,” ujarnya.
Untuk mencapai Guci yang berjarak 30 kilometer dari Kota Slawi dan 40 kilometer dari Kota Tegal dibutuhkan waktu berkendara kurang dari dua jam. Jika memilih menggunakan kendaraan umum, wisatawan bisa memulai perjalanan dari terminal bus Kota Tegal, kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi umum atau minibus ke Desa Tuwel.
Dari desa ini kita bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kendaraan bak terbuka menuju ke Pemandian Air Panas Guci dengan jarak tempuh sekitar 30 menit.
Biaya masuk ke Pemandian Taman Wisata Air Panas Guci relatif murah. Pada hari biasa pengunjung akan dikenai tarif tiket sebesar 5 ribu rupiah untuk dewasa dan untuk anak-anak sebesar 4.500 rupiah./