JAKARTA, Bisnistoday – Tingkat pengangguran kaum muda di Negara Asean, masih terbilang cukup tinggi atau sekitar 10 Persen dari populasi pemuda di wilayah Asia Tenggara. Untuk mampu bersaing dan diterima di dunia kerja kawasan Asean, anak-anak muda, khususnya Indonesia harus menyelaraskan dengan tuntutan pasar tenaga kerja modern di Asia.
Hal tersebut disampaikan Pakar Hukum Bisnis dan Perdagangan Internasional, Prof. Dr. Ariawan Gunadi, saat tampil sebagai pembicara di Forum Pemuda Internasional (Asean Youth Forum) di Jakarta, Rabu (11/12).
Menurut Prof. Ariawan, anak-anak muda Indonesia harus lebih kompetitif di negara Asean dengan meningkatkan kemampuan di berbagai bidang dan kebutuhan kerja yang paling menonjol adalah bidang kewirausahaan, tranformasi digital dan pembangunan berkelanjutan.
“Saat ini terdapat sekitar 240 Juta Pemuda, berusia 15-34 tahun, yang merupakan 35 Persen dari total jumlah penduduk Asean dan anak-anak muda Indonesia harus mampu bersaing meningkat kompetensi, “ Kata Prof. Ariawan yang juga Vice-Chairman of PSMTI Central Board Department of Education and Health
Menurutnya, Kondisinya saat ini sekitar 45 persen pemuda Asean tidak memiliki keahlian sehingga belum bisa bersaing dan memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja modern, “Anak-anak muda Indonesia harus menangkap peluang ini, “ kata Ariawan.
Yang menarik, lanjut Prof Ariawan, lebih dari 50 Persen startup di Asean didirikan oleh anak-anak muda, khususnya di sektor-sektor seperti teknologi, e-commerce, fintech dan digital.
Data Asosiasi modal dan investasi Asean menunjukan pengusaha-pengusaha muda Asean telah menarik investasi sebesar 5 Miliar dollar untuk investasi yang didukung oleh pusat inovasi global dan investor Internasional.
Entrepreneurship and Economic Cooperation Among ASEAN Youth yang digelar di Jakarta, 9 Desember 2024, menghadirkan 2 (dua) pembicara yakni, Prof Dr. Ariawan Gunadi dan Ketua DPD RI, Sultan Najamudin. Forum pemuda Asean ini digelar setiap tahun dengan menghadirkan delegasi dari negara-negara Asean dan Asia./