JAKARTA, Bisnistoday – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar merupakan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang terafiliasi dengan kelompok di Jolo, Filipina.
“Salah seorang pelaku berisinial L merupakan salah satu anggota dari Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka terafiliasi dengan kelompok serupa yang terlibat peristiwa serupa di Jolo, Filipina,” tegas Sigit di lokasi, Minggu (28/3).
Sigit menambahkan saat ini kepolisian tengah mengembangkan penyelidikan terhadap jaringan pelaku guna mengetahui apakah ada kelompok lain yang terlibat. Sebagian kelompok JAD telah ditangkap minggu lalu.
“Kita sedang kembangkan untuk mencari kelompok lain. Dalam menjalankan aksinya pelaku L ditemani seorang perempuan. Saat ini sedang kita identifikasi pelaku perempuannya,” jelas Sigit.
Jenis Bom Panci
Mengenai jenis bos yang meledak, dikatakan Sigit hasil penyelidikan sementara, jenis bom yang meledak di halaman Gereja Katedral Makassar merupakan bom panci.
“Ledakan yang terjadi adalah ledakan suicide bom, dengan menggunakan bom jenis bom panci,” kata Sigit.
Kapolri menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah untuk terprovokasi isu yang tidak benar atas peristiwa ledakan yang terjadi tadi pagi. “Saya berharap masyarakat tidak perlu panik karena tim Densus tengah berkerja mengikuti pergerakan kelompok mereka (JAD),” tegasnya.
“Polri juga akan meningkatkan pengamanan tempat tempat ibadah. Kami Polri di-backup TNI yang siap untuk mengamankan,”lanjutnya.
Sementara mengenai jumlah korban, menurut Sigit, data sementara sebanyak 19 orang menjadi korban dalam insiden ledakan bom di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3). Mereka saat ini tengah mendapatkan perawatan medis secara intensif di sejumlah rumah sakit di Makassar. Di antaranya RS Stella Maris hingga RS Bhayangkara.
“Ledakan bom yang mengakibatkan 2 orang yang diduga pelaku meninggal dunia dan kurang lebih 19 jemaah luka-luka. Baru saja kita dialog langsung dengan bapak Uskup,” ujar Listyo.