SUKOHARJO, Bisnistoday- Komando Strategi Penggilingan (Kostraling) Kementan bersama Perum Bulog, BNI dan BRI bersepakat menyerap gabah kering giling (GKG) petani Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah pada bulan April dan Mei sebanyak 25 ribu ton.
“Dalam rangka stabilisasi harga gabah dan beras saat panen raya 2021, dilakukan penandatangan nota kesepahaman kesanggupan menyerap gabah dan beras petani di Sukoharjo. Kostraling dan Bulog sepakat menyerap 25 ribu ton GKG,” kata Ketua Tim Gerakan Serap Gabah Petani Kementan untuk Provinsi Jawa Tengah, Warjito di Sukorharjo, Selasa (30/3).
Ia menambahkan, setelah terwujud kesepakatan tersebut, Kementan langsung bergerak di lapangan, mengawal proses serap gabah petani.
Warjito menjelaskan penyerapan gabah dan beras ini perpedoman sesuai dengan standar mutu yang diatur dalam Permendag Nomor 24 Tahun 2020 tentang Harga Pembelian Pemerintah (HPP) serta persyaratan kualitas internal Bulog.
Baca juga : Aman, Stok Beras Nasional Telah Tembus 1 Juta Ton
Lebih lanjut Warjito mengatakan, pihak perbankan yakni BNI dan BNI berperan dalam menyiapkan fasilitas permodalan yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Dana KUR ini untuk digunakan Kostraling untuk proses budidaya, penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil terpadu. Dengan demikian, serap gabah dan beras petani saat panen raya ini tak alami kendala. Stok dan harga terjamin, memberikan keuntungan pada petani,” jelasnya.
Dia meyakini bahwa pelaksanaan serap gabah dan beras petani ini dibantu pihak TNI, satgas pangan Polres Sukoharjo, DPRD Sukorharjo dan terlebih dinas pertanian.
Terjun Lapangan
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menyebutkan upaya pemerintah untuk mengambil langkah kebijakan strategis saat musim panen raya ini dengan menerjunkan tim ke lapangan terutama di daerah yang harga gabahnya di bawah HPP. Kostraling bersama Bulog dan mitra lainnya dapat menyerap gabah petani dengan harga sesuai standar mutu yang ditetapkan.
“Sesuai arahan Mentan SYL bahwa harus segera tim terpadu gerakan serap gabah petani harus bekerja keras serap gabah petani agar tidak terjadi anjlok harga. Harga gabah dan beras tidak boleh di bawah HPP. Petani harus tersenyum menikmati hasil panen,” ucapnya.
Untuk mengoptimalkan hasil panen, Suwandi meminta kelompoktani yang telah mendapat bantuan alsintan pascapanen dapat memanfaatkan secara maksimal. Kementan telah menyalurkan bantuan dryer (mesin pengering), combine harvester dan RMU (rice milling unit) untuk meningkatkan kadar mutu gabah nantinya.
“Dengan adanya Kostraling menjadi Bulog kecil, Kementan membantu penggilingan-penggilingan meningkatkan kapasitas giling dan gudangnya yang memadai agar kepastian serap gabah tidak ada kendala. Jadi kami pastikan musim panen raya padi awal tahun 2021 menguntungkan petani dan stok beras terjamin,” tegasnya./