www.bisnistoday.co.id
Minggu , 6 Oktober 2024
Home EKONOMI Lima Target SDGs Terancam Tak Tercapai
EKONOMI

Lima Target SDGs Terancam Tak Tercapai

Social Media

JAKARTA, Bisnistoday- Lima target dalam program tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) terancam tidak tercapai akibat adanya pandemi Covid-19.

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia, Agung Firman Sampurna  dalam Webinar Internasional Ensuring Transparency and Accountability in Covid-19 Pandemic: a Multi-Stakeholder Approach/Perspective di Jakarta, Senin (11/1).

Agung menyebutkan target program SDGs yang berpotensi tidak tercapai adalah nomor tiga yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua usia.

Kemudian target SDGs nomor satu yaitu mengakhiri kemiskinan ekstrem dalam segala bentuk, SDGs nomor 10 yaitu mengurangi ketidaksetaraan, serta SDGs nomor dua yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi.

Terakhir adalah dan target program SDGs nomor empat yaitu memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua.

Ia menyatakan kelima target program SDGs tersebut terancam tidak tercapai karena hingga saat ini pandemi COVID-19 belum mereda dan justru memasuki gelombang kedua di beberapa negara.

Hal ini terlihat dari jumlah korban yang masih terus meningkat secara global yaitu mencapai lebih dari 90,2 juta orang dengan jumlah korban meninggal sebanyak 1,93 juta jiwa.

Di Indonesia sendiri hingga 10 Januari 2020 telah mencapai 818 ribu kasus dengan total kematian sebanyak 23.947 jiwa dan penambahan per hari pada seminggu terakhir lebih dari 10 ribu orang.

“Pandemi Covid-19 merupakan tantangan yang sangat besar. Tidak ada satu negara pun yang siap menghadapinya dan masih berjuang untuk mengatasinya,” ujarnya.

Tak hanya itu, krisis kesehatan ini juga telah membuat ekonomi dunia dalam kondisi buruk, mendorong jutaan orang kembali ke dalam kemiskinan, memperburuk ketimpangan dan memaksa banyak orang untuk tetap tinggal atau kembali ke hidup dalam kemiskinan ekstrim.

“Hal ini dapat diukur dengan mempengaruhi kapasitas keluarga dalam menyediakan kebutuhan seperti makanan dan pendidikan bagi keluarganya,” jelasnya.

Menurutnya, pandemi COVID-19 memperparah keadaan yang sebelumnya telah mengalami empat gangguan global lainnya seperti krisis keuangan pada 2008, dan krisis teknologi atau Industri 4.0 pada 2009, krisis politik pada 2016.

“Kami tidak punya pilihan lain selain merangkul situasi dan membiasakannya dengan mengadaptasi normal baru,” tegasnya./

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

Tumbas Ginting Paparkan Proses Bisnis PT Mitratani Dua Tujuh di Hadapan Dewan Komisaris PTPN I
EKONOMIEkonomi & Bisnis

Tumbas Ginting Jelaskan Proses Bisnis PT Mitratani Dua Tujuh di Depan Dewan Komisaris PTPN I

JEMBER, Bisnistoday - Tumbas Ginting paparkan proses bisnis PT Mitratani Dua Tujuh...

Batuk
EKONOMISport & Health

Tips Memilih Obat Batuk OTC yang Tepat: Panduan dari Dokter Spesialis

JAKARTA, Bisnistoday – Batuk adalah salah satu gejala paling umum yang membutuhkan perhatian, Umumnya disebabkan...

PLN Iconet
EKONOMI

Harmoni Bersama ICONNET Untuk Apresiasi Bagi Pelanggan Setia

JAMBI, Bisnistoday – Seiring Hari Pelanggan Nasional 2024, PLN Icon Plus melalui...

Barang PMI
EKONOMI

KDEI Taipei Sosialisasikan Kebijakan Barang Kiriman PMI

TAIPEI, Bisnistoday– Kantor Dagang dan Ekonomi (KDEI) Taipei menggelar sosialisasi kebijakan barang...