SEMARANG, Bisnistoday – Kementerian Sosial (Kemensos) melalui BUMN yakni PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND, melanjutkan penyaluran bantuan sosial (bansos) melalui program Asisten Rahabilitasi Sosial (Atensi) Yatim Piatu (Yapi) di Kota Semarang. Penerima bansos Atensi Yapi di wilayah Kota Semarang merasa terbantu terutama dalam biaya pendidikan anak.
Executive GM KCU Semarang, Rusdy Hendra Sanjaya mengutarakan, bahwa keseluruhan jumlah penerima bantuan di wilayahnya mencapai lebih dari 15 ribu. Untuk posisi saat ini, boleh dikatakan sudah selesai karena kebetulan selesainya kemarin.
“Ada status yang sukses, cukup banyak, tetapi ada juga yang gagal bayar. Kalau yang gagal bayar itu lebih kepada penerima yang bersangkutan sudah lulus, ada juga yang bersangkutan sudah pindah. Jadi, sisa gagal bayar ini, lebih kepada faktor-faktor bukan tidak disalurkan, tapi karena faktor penerimanya ,” kata Rusdy, di Semarang, Sabtu (14/12).
Dalam menyalurkan Atensi Yapi ini mekanisme yang dilakukan PosIND melalui tiga cara, yaitu penyaluran melalui loket Kantorpos, komunitas, dan pengantaran langsung ke penerima bantuan (door to door). Sebelum memulai penyaluran, pihak PosIND berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak terkait.
“Sehingga kita bisa menentukan jadwal, kemudian mekanismenya seperti apa. Kalau persiapan awalnya biasa sudah cetak dana, cetak pengumuman, dan kami informasikan kepada pendamping. Kemudian kita siapkan secara teknis, sumber dayanya,” ucapnya.
Penyaluran ‘Door to Door’
Petugas juru bayar PosIND, Hanif menuturkan pengalamannya selama menjalankan tugas pengantaran langsung ke rumah KPM (door to door).Pengalamannya menyenangkan, bisa membantu penyaluran Yapi, serta bisa membantu Kantorpos untuk menyalurkan bantuan ini. “KPM yang kita datangi ke rumah biasanya merasa senang. Sebab dengan bantuan ini bisa untuk tambah-tambah membeli buku, dan keperluan sekolah,” tuturnya.
Hanif melanjutkan bercerita. Dalam menyalurkan bantuan Atensi Yapi ke rumah penerima, ia kerap dibantu oleh petugas PSM (Pekerja Sosial Masyarakat). “Saya memastikan dari kelurahan dan dari PSM yang bisa mengantarkan ke rumah KPM-nya tersebut dan bisa mengantarkan bantuan itu ke penerima yang berhak. Saya senang bisa membantu orang dan sesuatu kebanggaan saya bisa menjadi petugas penyalur bantuan sosial Yapi ini,” ujarnya.
Sementara, penerima bantuan Atensi Yapi, Rizki mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang telah diterimanya. Ia berterimakasih kepada pemerintah. “Bantuan ini bermanfaat, karena saya dapat membeli peralatan sekolah dan buku-buku untuk menulis,” tutur Rizki.
Untuk diketahui, bantuan sosial (bansos) Atensi Yatim Piatu (Yapi) merupakan program pemerintah yang dirancang untuk memberi dukungan finansial kepada anak-anak yang telah kehilangan orang tuanya. Bantuan Atensi Yapi disalurkan kepada penerima manfaat berupa uang tunai sebesar Rp200 ribu per bulan. Dana tersebut biasanya dicairkan secara kumulatif dan bertahap dengan jadwal dua bulan atau tiga bulan sekali.
Dengan begitu, setiap penerima akan mendapatkan nominal dana bansos sebesar Rp400 ribu atau Rp600 ribu dalam sekali pencairannya. Jika ditotal selama satu tahun penuh, maka penerima manfaat bansos Atensi Yapi 2024 memperoleh bantuan senilai total Rp2,4 juta./