PEKAN BARU, Bisnistoday – Praktisi pengamanan infrastruktur serta sarana penting menilai pelaksanaan infrastruktur vital dan strategis butuh peningkatan pengamanan khusus. Hal tersebut guna menjamin keberlangsungan operasional energi hingga ekonomi nasional terutama sarana Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Joni Afrizal, GM Regional Office Pekanbaru PT Nawakara Perkasa Nusantara (Nawakara), mengungkapkan ancaman terhadap operasional PLTU bisa datang dari berbagai hal Ancaman mulai dari pencurian aset, akses ilegal, gangguan lingkungan, hingga potensi sabotase. Risiko-risiko ini bukan hanya berdampak pada operasional, tetapi juga bisa mempengaruhi kestabilan pasokan listrik secara luas.
Ketahanan energi, lanjut Joni, salahsatunya menjadi elemen kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Pembangkit Listrik Tenaga Uap, yang menyumbang porsi signifikan dalam sistem kelistrikan Indonesia, tergolong infrastruktur vital yang membutuhkan pengamanan khusus dan berlapis.
“Menjawab tantangan tersebut, Nawakara menghadirkan layanan Integrated Security Solutions (ISS). Pendekatan ini memadukan keunggulan teknologi, personil terlatih, dan sistem manajemen risiko yang disesuaikan dengan kebutuhan industri energi,” ujar Joni Afrizal.
Pengamanan Infrastuktur Vital
Integrated Security Solutions (ISS): Strategi Keamanan Komprehensif untuk Infrastruktur Vital Integrated Security Solutions (ISS) yang dimiliki Nawakara dirancang untuk menjawab kebutuhan sektor-sektor dengan risiko tinggi, termasuk PLTU.
Joni menekankan, pentingnya kolaborasi antara manusia, teknologi, dan prosedur kerja dalam satu sistem yang saling terhubung. Tidak hanya fokus pada pengamanan fisik, ISS mengintegrasikan pemetaan risiko awal, pemantauan berbasis data, serta kemampuan respons cepat terhadap potensi gangguan.
Setiap implementasi ISS dimulai dengan proses Security Risk Assessment (SRA) yang disesuaikan dengan karakteristik lokasi dan operasional klien. Hasil pemetaan ini, menjadi dasar dalam menyusun strategi pengamanan, mulai dari penempatan personel, pengaturan titik akses, pemasangan perangkat pemantauan, hingga simulasi penanganan insiden. Sistem ini bersifat dinamis, terus dievaluasi dan diperbaharui sesuai perkembangan ancaman maupun skala operasional.
“Pendekatan ini telah diimplementasikan di berbagai proyek nasional, salah satunya adalah di PLTU Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau. Saat itu Nawakara dipercaya untuk mengelola keamanan di lokasi tersebut. PLTU ini memiliki kapasitas 2 x 7 MW dan berkontribusi pada sistem kelistrikan Pulau Sumatera sebesar 0,4% dan 1,3% di Provinsi Riau. PLTU Tembilahan merupakan salah satu pembangkit terbesar di Asia Tenggara dan memiliki kompleksitas pengamanan tinggi,” ujar Joni Afrizal./