JAKARTA, Bisnistoday – OutSystems resmi menunjuk Andris Masengi sebagai Country Leader Indonesia untuk memimpin ekspansi di pasar digital Asia Tenggara yang tumbuh paling cepat. Langkah ini mempercepat transisi perusahaan lokal dari proyek AI low-code percontohan menuju implementasi skala enterprise yang aman dan compliant.
Lanskap digital Indonesia berkembang pesat dengan modernisasi sistem legacy dan ekspansi layanan berbasis cloud. Survei global menunjukkan 93% eksekutif perangkat lunak sedang membangun agen AI khusus, mendorong OutSystems perluas ekosistem mitra lokal untuk solusi low-code AI yang kompetitif.
“Saya merasa terhormat memimpin OutSystems di Indonesia pada momen penting ini,” ujar Andris Masengi, dalam keterangannya, Kamis (30/10/2025).
“Kami fokus menghadirkan aplikasi AI agentik yang dapat diskalakan, mendukung Visi Indonesia Digital 2045 dari konsep hingga produksi nyata,” sambungnya.
Andris Masengi membawa 25 tahun pengalaman kepemimpinan teknologi dari Cisco dan Hewlett Packard Enterprise. Ia terbukti sukses memperluas jaringan distribusi dan mempercepat inovasi digital lintas sektor industri di Indonesia.
“Indonesia berada di titik penting dalam perjalanan transformasi digitalnya,” kata Arnold Consengco, Regional Vice President OutSystems untuk Asia Tenggara dan Tiongkok Raya.
“Investasi kami memberdayakan bisnis berinovasi cepat dengan keamanan dan tata kelola berstandar global,” katanya lagi.
Penunjukan Andris menjadi strategi kunci OutSystems menjadikan Indonesia pasar prioritas di Asia Pasifik. Rekam jejaknya membangun strategi teknologi berskala besar diyakini akan memperluas adopsi platform low-code AI di kalangan enterprise lokal.
OutSystems memperkuat mitra Indonesia melalui Partner Enablement Program dan sertifikasi khusus. Program ini menyediakan tools untuk deploy aplikasi AI yang aman, terkelola, dan sesuai regulasi nasional.
Didirikan tahun 2001, OutSystems kini melayani lebih dari 60 juta pengguna akhir di 75 negara dan 20+ industri. Platform low-code bertenaga AI ini dipercaya ribuan perusahaan global.(E2-DANU)




