www.bisnistoday.co.id
Minggu , 9 November 2025
Home LIFESTYLE Sport & Health BNN, Kemenkes, dan IDI Perkuat Kolaborasi Hadapi Kegawatdaruratan Narkotika
Sport & Health

BNN, Kemenkes, dan IDI Perkuat Kolaborasi Hadapi Kegawatdaruratan Narkotika

Social Media

JAKARTA, Bisnistoday – Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menggelar webinar bertajuk “Sinergi Profesi dalam Tatalaksana Kegawatdaruratan Narkotika”, pada Jumat (24/10). Kegiatan yang berlangsung secara hybrid dari Gedung BNN di Cawang, Jakarta Timur, ini bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun IDI ke-75.

Acara yang diikuti lebih dari 1.200 peserta tersebut diikuti oleh 15 profesi tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, psikolog, hingga konselor. Webinar ini dilakukan untuk memperkuat kapasitas petugas Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) dan mitra rehabilitasi agar lebih siap menangani situasi kegawatdaruratan serta gangguan fisik dan psikiatri akibat penyalahgunaan narkotika.

Dalam sambutannya, Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto, menegaskan pentingnya peran rehabilitasi sebagai ujung tombak penyelamatan korban penyalahgunaan narkotika. Ia juga mengingatkan bahwa narkotika tak mengenal batas usia atau latar belakang sosial.

“Saat ini banyak anak-anak yang sudah terkena narkotika. Kita harus punya semangat dan rasa bangga, karena Bapak/Ibu adalah ujung tombak yang menyentuh masyarakat,” ujarnya.

Kepala BNN RI menekankan bahwa di tengah pesatnya era digital, pekerjaan rehabilitasi tidak dapat digantikan oleh mesin maupun robot. Menurutnya, isu narkotika masih menjadi perhatian serius Presiden RI yang tercantum dalam Asta Cita dan program prioritas nasional. Data BNN menunjukkan ada sekitar 3,3 juta penyalahguna narkotika di Indonesia di mana 2,71 juta di antaranya merupakan usia produktif sehingga rehabilitasi perlu digencarkan.

Sejalan dengan yang disampaikan oleh Kepala BNN RI, dalam webinar tersebut Deputi Rehabilitasi BNN RI, dr. Bina Ampera Bukit, menjelaskan arah kebijakan rehabilitasi nasional 2025–2029 yang berfokus pada perluasan layanan dan penguatan sistem.

“Kami ingin memperluas program rehabilitasi melalui pengembangan layanan rawat jalan yang transparan dan terukur, pembangunan balai rehabilitasi baru, serta penguatan IPWL dan sistem digital seperti SIRENA 2.0 dan SERU Online,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini, BNN berharap sinergi lintas profesi di bidang kesehatan dapat memperkuat kualitas layanan rehabilitasi di Indonesia. Adanya peningkatan kapasitas tenaga rehabilitasi diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih optimal, tepat sasaran, dan berdampak nyata bagi penyalahguna narkotika.

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TRADE EXPO INDONESIA 2025

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

Sport & Health

DBL Road to Indonesia Arena Hadirkan Semangat Basket di Tengah Kota

JAKARTA, Bisnistoday- Piazza Gandaria City berubah menjadi arena basket mini selama tiga...

Nova Arianto Layak Dipecat, Komal Awan: Duplikat STY
LIFESTYLESport & Health

Nova Arianto Layak Dipecat dari Timnas U17, Komal Awan: Duplikat STY

JAKARTA, BisnisToday - Desakan publik agar PSSI mengevaluasi, bahkan memecat, Pelatih Timnas...

Komal Awan La Beneamata Gelorakan Nova Out TC Timnas U17 Mewah Hasil Getir
LIFESTYLESport & Health

Komal Awan La Beneamata Gelorakan Nova Out: TC Mewah, Hasil Getir

Jakarta, BisnisToday - Hasil minor Tim Nasional U 17 di Piala Dunia,...

Sport & Health

GE HealthCare dan RS Mitra Keluarga Bekasi Timur Hadirkan Layanan Kedokteran Nuklir Pertama di Bekasi

BEKASI, Bisnistoday - Dalam upaya memperkuat layanan diagnosis dan terapi kanker di...