JAKARTA,Bisnistoday – Kementerian PU menyiapkan infrastruktur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program pemerintah yakni Makan Bergizi Gratis (MBG). Dana pembangunan SPPG ini menggunakan pembiayaan dari anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) tiga BUMN yakni PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Hutama Karya serta PT Adhi Karya Tbk.
“Dapur SPPG akan dibangun secara permanen di lahan milik Kementerian PU dengan luas lahan ±900m2, yang akan mencakup bangunan dapur seluas ±300m2 dan lahan parkir kendaraan. Untuk ukuran dan desain dapur, kami akan mengikuti standar yang sudah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional,” ungkap Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementerian PU, Triono Junoasmono.
Triono mengungkapkan saat Penandatanganan Nota Kesepahanman (MoU0 Kementerian PU dan Badan Gizi Nasional (BGN), dalam mengukung Program Makan Bergizi Gratis , di Jakarta, Sabtu (22/3).
Ia mengutarakan, SPPG berperan sebagai dapur umum yang memproduksi dan mendistribusikan makanan bergizi kepada masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Dukungan utama Kementerian PU berupa air bersih, sanitasi, IPAL, sumur bor dan termasuk peralatan dapurnya.
“Saat ini tercatat ada 51 lahan milik Kementerian PU yang dipakai sebagai sekolah Yayasan Pendidikan Putra tersebar di seluruh Indonesia. Setelah dilakukan survei oleh Balai PU, terpilih 9 lokasi yang masuk kriteria untuk pembangunan dapur SPPG yaitu di Prov. Aceh, Jambi, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.”
Triono mengungkapkan, dari 9 lokasi tersebut kami memilih tiga lokasi yang akan dibangun dalam waktu dekat ini yaitu: di Kab. Kebumen, Prov. Jawa Tengah, Kota Banjar, Jawa Barat Kota Jambi, Prov. Jambi.
“Ketiga lokasi dipilih karena berdekatan dengan sekolah Yayasan Pendidikan Putra, tidak jauh dari akses jalan utama dan banyak sekolah yang berada di radius 6 km dari dapur SPPG.”
Ia menambahkan, untuk pembangunan satu unit dapur SPPG dibutuhkan sektiar Rp 4,5 Miliar yang terdiri dari : bangunan dapur, tempat parkir, akses masuk lokasi, jaringan air bersih, sanitasi, dan instalasi pengolah air limbah (IPAL), peralatan dapur dan kendaraan untuk distribusi.
“Setelah penandatanganan MoU dan PKS pada hari ini dan proses perizinan selesai, konstruksi akan segera dimulai. Direncanakan pembangunan dapur SPPG akan berlangsung selama kurang lebih selama empat bulan. Sehingga setelah selesai dibangun, dapur SPPG dapat segera dioperasikan oleh Badan Gizi Nasional pada tahun ini,” tuturnya./