JAKARTA, Bisnistoday – Ketua Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) mendesak Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabumingraka menindak tegas, oknum yang menyelewengkan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). KERIS mensinyalir, adanya oknum yang mengaitkan sejumlah pejabat yang menipu Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga membuat usahanya merugi bukan malah mendorong UMKM.
“Banyak makelar MBG, tanpa moral hazard mencatut nama pejabat seperti Kepala Badan Gizi Nasional, Sekretaris Kabinet seperti yang terjadi di Ciamis, Tasik, dan wilayah lainnya segera ditindak tegas,” ujar Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia, Ali Mahsun Atmo di Jakarta, Senin (3/1).
Ia mengutarakan, Program MBG yang dilansir pemerintah merupakan angina segar bagi UMKM. Namun alih-alih, UMKM sendiri ingin mengambil bagian implemetasi MBG malah terkena tipu daya oknum di lapangan. “Pemerintah harus memberikan informasi tegas, satu pintu, agar tidak terjadi simpang siur di lapagan, apalagi UMUM banyak ditipu.”
Ali Mahsun meminta pemerintah memberikan tempat yang tegas dan jelas, dimana peran UMKM dalam Program MBG. Apakah UMKM sebagai penyedia rantai pasok atau UMKM sebagai penyedia dapur MBG. “Usaha mikro bingung, ini butuh kejelasan pemerintah agar tidak tertipu oknum di lapangan.”
Menurut Ali Mahsun, masyarakat menyampaikan laporan kepadanya bahwa pelaku UMKM ada yang tertipu Rp300 juta bahkan ada yang mencapai Rp800 juta terkait program MBG. “Kami minta Presiden Prabowo untuk perintahakan Kepala Badan Gizi Nasional, untuk jelaskan ke public. Khususnya UMKM yang telah mendaftar, sekitar 30 ribu UMKM, yang tidak ada kejalasan, apakah diterima ACC atau ditolak.”
Pemerintah, lanjut Ali Mahsun, harus memberika informasi yang jelas, clear apakah UMKM dilibatkan atau tidak! Apabila UMKM menggeliat maka roda perekonomian ikut terdongkrak.“Jangan sampai, Program MBG yang digadang-gadang jadi penggerak UMKM, khususnya usaha kantin sekolah maupun usaha mikro kuliner sekitar sekolah, malah yang terjadi sebaliknya. Semua ini harus dijelaskan.”/