JAKARTA, Bisnistoday – Ditengah kondisi ekonomi krisis seperti sekarang, kehadiran Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi sangat penting. Pelaku usaha non formal khususnya seperti Pedagang Kaki Lima (PKL) menjadi tumpuan geliat ekonomi masyarakat bawah. Terbukti ketika krisis tahun 1998, sektor non formal menjadi penopang geliat ekonomi nasional.
Terkait pemberdayaan UMKM, Ketum Asosiasi PKL Indonesia (APKLI), Ali Mahsun Atmo berencana untuk mendorong terwujudnya Program Modal Usaha Produktif dan Pendampingan (MUPP) untuk 40 Juta Pelaku UMKM. Lesunya ekonomi nasional menjadi tantangan berat yang dihadapi 65,4 juta pelaku UMKM.
“MUPP sebagai langkah konkret membangkitkan ekonomi rakyat berbasis pedagang kaki lima (PKL) dan pelaku UMKM, untuk melejitkan kesempatan usaha dan lapangan kerja baru di Indonesia,” ungkap Ali Mahsun Atmo, kepada media di Jakarta, Selasa (8/4).
Ali Mahsun menegaskan bahwa revolusi PKL adalah jawaban terhadap situasi ekonomi nasional yang stagnan. Jawaban untuk bangkitkan lesunya UMKM Indonesia. Program MUPP nantinya akan menyasar 20 juta pelaku UMKM baru dan merevitalisasi 20 juta pelaku UMKM eksisting di seluruh Indonesia.
“Langkah ini jadi keharusan Indonesia agar sukses jemput puncak demografi 2030 yang mensyaratkan 100 juta UMKM unggul, serta mampu rengkuh pertumbuhan ekonomi nasional 8% tahum 2029.”
Program MUPP untuk Rakyat
Menurut Ali Mahsun, program MUPP sebagai keniscayaan demi utuhnya kedaulatan ekonomi bangsa, merah putih dan NKRI ditengah kondisi global makin tidak menguntungkan. Rakyat dan bangsa ini harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, harus mampu bersaing dan unggul di dunia global.
“Oleh karena itu, PKL dan UMKM harus mampu maju, unggul, serta naik kelas. Untuk itu harus bersatu dan tangguh”, tegas Ali Mahsun.
Ali Mahsun didampingi Ketua Asosiasi PKL Indonesia Jawa Timur ketika Halal Bihalal PKL bersama UMKM Se-Jatim di Pasar Rakyat Jambangan (PRJ) Masjid Al Akbar Surabaya dan Ngopi Ala Kawulo Alit bersama Tokoh Muda Bangsa, Dedy Priyadi Senopati WD, di Surabaya Barat, baru-baru ini menyatakan hal yang sama.
Menurutnya, UMKM dan PKL adalah tulang punggung ekonomi rakyat dan pilar utama perekonomian Indonesia, dinana saat ini kondisinya makin lesu. Bahkan jalani usaha (berjualan) hanya untuk bertahan belaka dimana ancaman bangkrut ada di depan mata.
Ali Mahsun yang juga Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) ini menggunakan analogi yang menggugah: “Semut hitam itu mampu kalahkan gajah sebesar apa pun. Ketika semut-semut hitam negeri ini bersatu dan tangguh, sebesar dan sekuat apa pun gajah ekonomi baik dari dalam maupun global yang merongrong ekonomi rakyat dan merobek kedaulatan ekonomi Indonesia, pasti akan tunduk dan mengikuti alur pembangunan negeri ini seutuhnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.”//