JAKARTA, Bisnistoday – Penyebab gangguan kecemasan tidak diketahui dengan pasti hingga saat ini. Beberapa ahli meyakini anxiety disorder sebagai kombinasi dari faktor genetik, perubahan senyawa di otak, dan lingkungan pada mereka yang memiliki faktor risiko, dengan dipicu oleh suatu kejadian yang traumatik.
Perubahan keseimbangan senyawa di otak bisa saja terjadi karena adanya akumulasi stres yang tidak ditangani dengan tepat. Kondisi ini akan menyebabkan pengaturan rasa takut dan emosi terganggu, yang akan berkembang menjadi anxiety disorder ketika dialami oleh mereka yang memiliki faktor risiko gangguan kecemasan.
“Trauma psikologis, pemalu, gangguan kepribadian, efek samping obat termasuk kafein dan narkoba, bahkan penyakit gangguan irama jantung dan tiroid bisa menjadi faktor resiko gangguan kecemasan,” ujar Zulvia Oktanida Syarif selaku Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RS Pondok Indah dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Jangan Anggap Remeh Gangguan Kecemasan Yang Bisa Berujung Bunuh Diri
Wanita diketahui lebih banyak mengalami anxiety disorder. Hormon dianggap menjadi penyebab utama kondisi ini. Selain itu, kesenjangan gender pada beberapa budaya membuat wanita lebih sulit mendapatkan pertolongan medis yang maksimal dan membuat kecemasan makin berat.
“Oleh karena itu, anxiety disorder harus diltangani. Pertolongan dokter dapat berupa psikoterapi, obat-obatan, maupun kombinasi keduanya, yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan penderita,” ucap Zulfia.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, Cognitive Behavioral Therapy (CBT) merupakan salah satu bentuk psikoterapi yang sering dilakukan. Sedangkan untuk obat-obatan, dokter akan meresepkan golongan antiansietad, antidepresan, dan obat lain sesuai dengan keluhan yang dialami penderita anxiety disorder.
“Keberhasilan pengobatan juga sangat dipengaruhi oleh support system yang dimiliki penderita. Pastikan untuk menginformasikan kondisi ini kepada orang terdekat, seperti pasangan, keluarga inti, kerabat, maupun teman,” kata Zulfia.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan beberapa tips untuk memaksimalkan upaya penanganan anxiety disorder dan mengurangi kecemasan yang dirasakan, diantaranya seperti menyaring informasi dari berita dan media sosial yang dapat memicu stres, curhat, olahraga rutin dan cukup tidur.
“Menghindari konsumsi minuman berkafein dan beralkohol, menerapkan teknik-teknik untuk mengelola stres, termasuk dengan melakukan meditasi, journaling, melakukan hobi, maupun terapi pernapasan,” tuturnya./




