JAKARTA, Bisnistoday – Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan akhir pekan, Jumat (26/07) ditutup melemah 51 poin menjadi Rp16.301 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.250 per dolar AS.
Analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta, Jumat (26/07) melemahnya kurs rupiah pada perdagangan hari ini dipengaruhi oleh data klaim pengangguran awal mingguan AS untuk minggu yang berakhir pada 20 Juli naik 235.000, dibandingkan dengan minggu sebelumnya sebesar 243.000. “Angka ini di bawah konsensus sebesar 238.000,” katanya.
Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan pada Kamis bahwa perekonomian tumbuh pada kecepatan tahunan sebesar 2,8 persen selama periode April-Juni dibandingkan dengan kenaikan 1,4 persen pada kuartal sebelumnya dan antisipasi sebesar 2 persen.
Kemajuan pada Produk Domestik Bruto (PDB) menunjukkan bahwa perekonomian AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan dan inflasi melambat selama kuartal II-2024. Hal itu menunjukkan bahwa perekonomian AS masih bertahan dengan baik dan memberikan stabilitas pada perekonomian AS.
Sementara itu, Pesanan Barang Tahan Lama AS turun 6,6 persen month on month (mom) di bulan Juni dari kenaikan 0,1 persen di bulan Mei, lebih lemah dari ekspektasi 0,3 persen, sementara klaim lanjutan menurun sebesar 9.000 menjadi 1.851.000.
Baca juga:Awal Pekan IHSG dan Rupiah Melemah
Laporan-laporan tersebut memberikan gambaran perekonomian mengalami pertumbuhan moderat dengan beberapa area menguat dan area lainnya menunjukkan potensi tanda-tanda melemah. Percepatan pertumbuhan PDB dan pasar tenaga kerja yang stabil menunjukkan ketahanan ekonomi secara keseluruhan.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat tergelincir ke level Rp16.294 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.268 per dolar AS./