JAKARTA, Bisnistoday – Keputusan mengejutkan datang dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang memutuskan untuk memecat pelatih Shin Tae-yong (STY) dan menggantikannya dengan legenda sepak bola dunia, Patrick Kluivert, di tengah kualifikasi Piala Dunia 2026. Langkah ini menimbulkan berbagai reaksi dari pengamat dan pecinta sepak bola Indonesia. Meski demikian, politisi Golkar yang juga seorang pecinta sepak bola, Prof Henry Indraguna, memberikan dukungannya terhadap keputusan tersebut, dengan harapan bahwa langkah tersebut akan membawa Timnas Indonesia ke jenjang yang lebih tinggi.
Di bawah asuhan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia menunjukkan perkembangan signifikan, termasuk keberhasilan lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Saat ini, Indonesia berada di posisi ketiga di grup kualifikasi, dengan pertandingan penting melawan Australia, Bahrain, China, dan Jepang yang akan segera berlangsung. Meskipun demikian, keputusan Erick Thohir untuk mengganti pelatih di tengah jalan menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat.
Prof Henry mengakui bahwa keputusan Erick Thohir bisa dipandang sebagai langkah berisiko, tetapi ia percaya bahwa pertimbangan profesional di balik keputusan tersebut akan membawa hasil yang positif bagi sepak bola Indonesia.
“Keputusan ini mungkin sulit dipahami, namun jika tujuan utamanya adalah untuk membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026, maka kita harus memberi kesempatan untuk kepelatihan yang lebih memiliki visi dan kepemimpinan tinggi,” ujar Prof Henry, di Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Ia juga menekankan pentingnya membangun Timnas dengan pemimpin yang memiliki pengalaman dan kemampuan teknis yang mumpuni untuk menciptakan sejarah baru bagi sepak bola Indonesia.
Prof Henry meyakini bahwa waktu yang akan membuktikan apakah keputusan Erick Thohir benar atau tidak. Jika Timnas Indonesia berhasil meloloskan diri ke Piala Dunia 2026, publik tentunya akan mengakui bahwa langkah tersebut merupakan keputusan yang tepat. “Pak Erick akan dianggap sebagai tokoh yang mampu membawa perubahan besar dalam sepak bola Indonesia. Beliau berani mengambil keputusan yang tidak populis, yang justru bisa membawa keberhasilan besar,” ujarnya penuh harapan.
Sebagai pengacara yang juga memiliki kecintaan terhadap sepak bola, Prof Henry memberikan apresiasi tinggi kepada Shin Tae-yong atas pengabdiannya. Di bawah kepemimpinan STY, Timnas Indonesia mampu mencapai prestasi luar biasa, termasuk menjadi satu-satunya negara dari Asia Tenggara yang berhasil mencapai babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. “Saya mengagumi dedikasi Coach Shin. Dia telah membawa perubahan signifikan dan memberikan kebanggaan bagi rakyat Indonesia. Namun, setiap era membutuhkan pemimpin yang berbeda, dan inilah saatnya bagi kita untuk beralih ke pelatih yang baru,” tambah Prof Henry.
Selain itu, Prof Henry juga berharap bahwa pelatih baru, Patrick Kluivert, yang akan segera tiba di Indonesia, mampu membawa perubahan signifikan dalam gaya permainan Timnas. Patrick Kluivert dikenal dengan filosofi permainan total football yang khas dari Belanda, yang diyakini dapat memberikan dampak positif bagi Timnas Indonesia yang banyak dihuni oleh pemain-pemain yang berkarir di Eropa, khususnya Belanda. “Patrick membawa pengalaman yang sangat luas di Eropa, dan dia memiliki kemampuan untuk memahami budaya permainan yang lebih modern. Gaya permainan Timnas diharapkan bisa lebih berkembang dan bertransformasi dengan filosofi sepak bola Eropa,” kata Prof Henry.
Menurut informasi dari PSSI, Patrick Kluivert dan timnya dijadwalkan tiba di Indonesia pada 11 Januari 2025 dan akan dikenalkan kepada publik pada keesokan harinya. Tugas pertama Kluivert adalah memimpin Timnas Indonesia dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia pada 25 Maret 2025 di Gelora Bung Karno. “Saya berharap Patrick akan membawa peningkatan yang signifikan. Dia memiliki pengalaman luar biasa sebagai pemain dan pelatih, serta kemampuan untuk menyesuaikan gaya permainan dengan kebutuhan Timnas Indonesia,” ujar Prof Henry penuh keyakinan.
Dengan kedatangan Patrick Kluivert, Timnas Indonesia diharapkan tidak hanya berkembang dari segi teknik, tetapi juga lebih profesional dalam hal disiplin dan kepemimpinan. Seiring dengan perubahan kepelatihan ini, harapan terbesar adalah agar Indonesia mampu melaju lebih jauh di kualifikasi Piala Dunia dan meraih impian besar untuk tampil di pentas sepak bola dunia pada 2026. “Kita semua berharap keputusan ini menjadi tonggak sejarah bagi sepak bola Indonesia,” tutup Prof Henry.