www.bisnistoday.co.id
Sabtu , 17 Mei 2025
Home HEADLINE NEWS Ekonomi Makin Berat, Trump Terapkan Tarif Reciprocal Perdagangan 32% Untuk Indonesia
HEADLINE NEWS

Ekonomi Makin Berat, Trump Terapkan Tarif Reciprocal Perdagangan 32% Untuk Indonesia

Presiden AS Donald J Trump.
PRESIDEN AS, Donald Trump./Ant
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday – Presiden Trump menetapkan tarif reciprocal perdagangan terhadap beberapa negara partner dagang, yang dinilai telah melakukan penerapan tarif untuk barang import dari AS sebelumnya. Kebijakan proteksionisme AS ini ditujukan untuk mendorong produksi dalam negeri, lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi AS.Tariff reciprocal yang diterapkan AS berkisar antara 10% – 39%.

Indonesia menjadi salah satu negara yang diberikan tariff reciprocal tersebut, sebesar 32%, sementara China (34%), EU (20%), Vietnam (46%), India (26%), Jepang (24%), Thailand (36%), Malaysia (24%), Filipina (17%),Singapura (10%). Tariff yang diberlakukan untuk Indonesia lebih tinggi dari negara Asia lain, seperti Malaysia, Singapura, India, Filipina, dan Jepang

Eisha Maghfiruha Rachbini, PhD, Direktur Program INDEF di Jakarta, Kamis (3/3) mengatakan, secara rata-rata tahunan, pangsa pasar ekspor Indonesia ke negara tujuan AS sebesar 10,3%, terbesar kedua setelah ekspor Indonesia ke China.

“Penerapan tarif pada produk-produk ekspor Indonesia ke AS, akan berdampak secara langsung, tarif tersebut akan berdampak pada penurunan ekspor Indonesia ke AS secara signifikan, seperti tekstil, alas kaki, elektronik, furnitur, serta produk pertanian dan perkebunan, seperti minyak kelapa sawit, karet, perikanan.” Urai Eisha.

Lebih lanjut, Eisha mengatakan, secara teori, dengan adanya penerapan tarif, maka akan terjadi trade diversion dari pasar yang berbiaya rendah ke pasar yang berbiaya tinggi.

“Sehingga akan berdampak pada biaya yang tinggi bagi pelaku ekspor untuk komoditas unggulan, seperti tekstil, alas kaki, elektronik, furniture, dan produk pertanian, dampaknya adalah melambatnya produksi, dan lapangan pekerjaan.”

Karena itu, lanjut Eisha, pemerintah perlu melakukan negosiasi perdagangan dengan AS dengan segera agar dapat meminimalkan (mengurangi) dampak tariff bagi produk ekspor Indonesia ke AS. Kekuatan negosiasi diplomatik menjadi sangat krusial, dalam memitigasi dampak dari perang dagang dengan AS.

Selain itu, menurut Eisha, pemerintah perlu mengoptimalkan perjanjian dagang secara bilateral dan multilateral, CEPA, serta inisiasi perjanjian Kerjasama dengan negara non-tradisional untuk mendorong ekspor produk terdampak, seperti tekstil, alas kaki, elektronik, furnitur, serta produk pertanian dan perkebunan, seperti minyak kelapa sawit, karet, perikanan.  Sehingga, pelaku ekspor dan industri terdampak dapat mengalihkan pasar ekspor.

Disisi lain, untuk kebijakan domestic bahwa pemerintah perlu memberikan kebijakan Insentif keuangan, subsidi, dan keringanan pajak dapat membantu bisnis mengatasi peningkatan biaya dan pengurangan permintaan akibat dampak tarif dan perang dagang AS.

“Selain itu, investasi dalam kemajuan teknologi dan inovasi, peningkatan keterampilan tenaga kerja  juga diperlukan untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global, sebagai upaya dalam jangka panjang.”

Reaksi Negatif Pasar di AS

Eisha Maghfiruha Rachbini, PhD, Direktur Program INDEF mengutarakan, dampak tarif terhadap pasar keuangan AS bahwa harga saham AS turun setidaknya 3%, dan terdapat penurunan harga saham di pasar keuangan Jepang (terendah dalam 8 bulan), juga pasar saham Korea Selatan (terutama harga saham automotive).

“Harga emas meningkat (mencapai rekor tinggi di atas $3160/ounce). Harga minyak dunia turun lebih dari 3%,” urai Eisha.

Belum lagi, Eisha menambahkan, fluktuasi nilai tukar juga terjadi setelah tarif diberlakukan, Japanese Yen menguat terhadap USD, dimana Yen menjadi salah satu safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi AS. Tarif yang diberlakukan AS bisa  berpotensi menjadi boomerang bagi Ekonomi AS (inflasi tinggi, harga barang tinggi karena tarif, dapat berdampak pada pasar tenaga kerja AS)./

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

Presiden Prabowo
HEADLINE NEWS

Presiden Prabowo Resmikan Produksi Perdana Lapangan Forel dan Terubuk MedcoEnergi

JAKARTA, Bisnistoday – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan produksi perdana dua...

HEADLINE NEWS

Kecewa Dengan Gubernur, Fraksi PDIP Jabar Lakukan Walkout Saat Rapat Paripurna

BANDUNG, Bisnistoday - Kecewa terhadap sikap Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi...

Pengembangan Blok Anambas Laut Natuna./
HEADLINE NEWS

Rencana Investasi Pengembangan Lapangan Anambas, Resmi Disetujui Pemerintah

JAKARTA, Bisnistoday– Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company,k.s.c.c.(KUFPEC)  melalui anak usahanya, KUFPEC Indonesia(Anambas)...

HEADLINE NEWS

KDM dan Zulhas Luncurkan Program Percepatan Pembentukan KDMP di Jabar

BANDUNG, Bisnistoday - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) bersama Kementerian Koordinator...