www.bisnistoday.co.id
Minggu , 9 November 2025
Home EKONOMI Ekonomi & Bisnis Forum Kemitraan Sawit 2025 Perkenalkan Teknologi Uji Mutu Canggih di Kubu Raya
Ekonomi & Bisnis

Forum Kemitraan Sawit 2025 Perkenalkan Teknologi Uji Mutu Canggih di Kubu Raya

Social Media

KUBU RAYA, Bisnistoday — Ajang Bisnis Forum Kemitraan Sawit 2025 yang digelar Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (Aspekpir) di Kubu Raya, Kalimantan Barat, menjadi sorotan pelaku industri sawit. Pasalnya, forum ini memperkenalkan inovasi terbaru berupa teknologi penguji mutu kelapa sawit portabel dari IAS Global, yakni IAS+6100 Portable NIR Analyzer.
Teknologi tersebut diklaim mampu melakukan analisis kualitas bahan baku dan produk sawit hanya dalam waktu dua menit, dengan tingkat akurasi tinggi. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi minyak sawit nasional.

“Kami ingin membantu industri sawit menjaga kualitas produknya melalui analisis cepat dan akurat. IAS-6100 memungkinkan pelaku usaha melakukan pengujian di lapangan dengan parameter yang telah ditentukan,” ujar Edi Hariyanto, Key Account & Project Manager IAS Global Pte. Ltd.

Forum kemitraan ini merupakan seri keempat dari rangkaian kegiatan Aspekpir sepanjang 2025, setelah sebelumnya digelar di Medan, Pekanbaru, dan Palembang. Ajang tersebut juga mendapat dukungan dari BSI (PT Bio Sarana Indonesia) dan Bionusa (PT Bio Industri Nusantara), dua perusahaan yang bergerak di bidang bioteknologi dan pupuk organik ramah lingkungan.

Bupati Kubu Raya Sujiwo dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk menjaga keberlanjutan industri sawit.
“Forum ini penting untuk menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Sawit adalah tulang punggung ekonomi masyarakat, dan kemitraan yang kuat adalah kunci keberlanjutan,” ujarnya.

Dari sisi pelaku usaha, Ketua GAPKI Kalimantan Barat Aris Supratman menyoroti tantangan stagnasi produksi sawit nasional. Ia menilai percepatan peremajaan tanaman dan penguatan kemitraan inti-plasma menjadi langkah strategis ke depan.

Sementara itu, Ketua Umum Aspekpir Indonesia Setiyono menegaskan bahwa kemitraan inti-plasma merupakan fondasi utama keberhasilan industri sawit nasional.
“Sejarah sawit di Indonesia tidak lepas dari peran besar petani plasma. Karena itu, kemitraan yang solid harus terus diperkuat demi sawit berkelanjutan,” tegasnya.

Forum ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga wadah kolaborasi strategis antar pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan global industri sawit, mulai dari isu lingkungan hingga efisiensi produksi melalui teknologi mutakhir.//

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TRADE EXPO INDONESIA 2025

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

EKONOMIEkonomi & Bisnis

Asosiasi Tekstil Temui Menperin Soal Marak Impor Ilegal

JAKARTA, Bisnistoday – Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) melakukan Rapat Kerja dengan Menteri...

EKONOMIEkonomi & Bisnis

Menkop Gandeng Menteri PU Buat Standarisasi Bangunan Kopdes Merah Putih

JAKARTA, Bisnistoday - Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono dan Menteri Pekerjaan Umum...

Ekonomi & Bisnis

Perkuat Keberlanjutan Industri Konstruksi, Semen Merah Putih Luncurkan Dua Program Strategis

JAKARTA, Bisnistoday -Semen Merah Putih terus menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan industri konstruksi...

Ekonomi & Bisnis

Karakteristik Kelas Menengah Perlahan Berubah. Seperti Apa? Ini Penjelasannya

JAKARTA, Bisnistoday - Hakuhodo International Indonesia melalui Sei-katsu-sha Lab menyingkap hasil studi...