MEDAN, Bisnistoday – Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Aceh mendukung sepenuhnya kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy dan Harbour Energy di perairan Andaman.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Aceh, Mahdinur mengatakan pihaknya mendukung kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh KKKS Mubadala Energy dan Harbour Energy di perairan Andaman. “Dinas ESDM Provinsi Aceh akan terus memantau kegiatan yang dilakukan oleh KKKS yang melakukan ekplorasi,” kata Mahdinur kepada wartawan.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatra Bagian Utara (Sumbagut), Rikky Rahmat Firdaus mengatakan kegiatan hulu migas yang dilakukan di perairan Andaman masih dalam tahap ekplorasi.
“KKKS Mubadala Energy dan Harbour Energy saat ini bloknya dalam tahap eksplorasi dan telah melakukan pemboran eksplorasi (exploration drilling),” kata Rikky kepada wartawan, Minggu. 10 Maret 2024.
Dia berharap hasil studi dari pemborannya memiliki nilai ekonomis yang baik, sehingga dapat dikembangkan dan diproduksi yang sejalan dengan target lifting pemerintah pada 2030 yaitu produksi minyak bumi 1 juta barel per hari (BPH) dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Pada kesempatan ini, Mubadala Energy menginisiasi bersama Media Aceh didukung dengan SKK Migas dan Harbour Energy.
Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin menyatakan dukungan dalam diskusi Sinergi Bersama Media Aceh di Medan, Sumatra Utara.”Kita akan mendukung kegiatan ekplorasi hulu migas yang dilakukan dan kami berharap kegiatan hulu migas di perairan Andaman berjalan lancar sehingga dapat berdampak positif bagi rakyat Aceh,” kata Nasir Nurdin.
Selain itu, PWI Aceh juga mengusulkan agar jurnalis-jurnalis Aceh diberikan pengetahuan dan pemahaman terkait Industri Hulu Migas (IHM) agar bisa lebih memahami istilah-istilah IHM.
“Bentuk pemahaman dapat berupa pelatihan atau uji kompetensi wartawan, sehingga tidak terjadi kesalahan penulisan yang mengakibatkan kesalahpahaman atau mispersepsi dikarenakan istilah-istilah di industri hulu migas yang sangat teknis dan berbeda dengan tulisan jurnalistik pada umumnya,” kata Nasir.//