JAKARTA, Bisnistoday – Musisi sekaligus pencipta lagu, Pongki Barata kembali menelurkan karya terbaru yang tentang ungkapan keresahannya terhadap ketidakadilan yang dirasakan oleh pencipta lagu di industri musik tanah air. Dalam sebuah unggahan di media sosial, baru-baru ini, Pongki menyoroti masalah hak cipta dan royalti yang sering kali tidak diberikan secara adil kepada pencipta lagu, meskipun karya mereka telah populer dan mendatangkan keuntungan besar.
Keresahan ini semakin diperburuk dengan adanya cerita-cerita serupa dari musisi lain, seperti Fanny dari Soegi Bornean, yang mengungkapkan kenyataan pahit di balik suksesnya lagu Asmalibrasi. Lagu itu begitu populer dan diputar seantero Indonesia, namun pencipta lagunya tidak mendapatkan royalti sebagaimana mestinya.
Sebagai respons atas kondisi ini, Pongki Barata menciptakan sebuah lagu berjudul Derita Pencipta, yang dijadwalkan rilis pada 8 November 2024. Lagu ini mengisahkan perjuangan seorang pencipta lagu yang berusaha keras untuk membuat karya yang dikenal banyak orang, namun setelah lagu tersebut booming, ia justru tidak mendapatkan hak yang semestinya. Melalui lagu ini, Pongki ingin menyuarakan kekecewaan para pencipta lagu yang sering kali terpinggirkan, meskipun karya mereka telah menguntungkan banyak pihak.
Lirik dari Derita Pencipta disusun dengan nuansa yang satir dan parodik, menggambarkan ketidakadilan yang dialami oleh sang pencipta lagu. Pongki Barata memilih genre rock untuk membalut pesan yang ingin ia sampaikan, memberikan warna yang lebih dinamis dan enerjik pada lagu ini. Kolaborasi dengan Iwan Tanda, gitaris dari band The Rain, menambah kekuatan musikalitas lagu ini, dengan sentuhan gitar khas Iwan yang memberi karakter lebih pada aransemen musiknya.
Lagu ini bukan hanya sekadar karya musik, tetapi juga sebuah bentuk kritik terhadap sistem distribusi royalti yang berlaku di industri musik Indonesia. Pongki berharap bahwa Derita Pencipta dapat menjadi pemicu diskusi yang lebih luas tentang hak cipta dan kesejahteraan para pencipta lagu. Ia ingin masyarakat dan pelaku industri musik lebih peka terhadap pentingnya keadilan bagi para musisi, khususnya mereka yang menghasilkan karya-karya yang menjadi identitas budaya bangsa.
Derita Pencipta akan tersedia di semua platform musik digital pada 8 November 2024 dan video klipnya dapat disaksikan di YouTube di kanal Pongki Barata Song. Melalui lagu ini, Pongki Barata ingin mengajak semua pihak untuk lebih menghargai para pencipta lagu dan menciptakan ekosistem musik yang lebih sehat dan adil di Indonesia. Sebuah karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi dan menginspirasi perubahan positif di industri musik tanah air.