www.bisnistoday.co.id
Minggu , 9 Februari 2025
Home GLOBAL Kawasan Global Skandal Seks Bayangi Pemilu Taiwan
Kawasan Global

Skandal Seks Bayangi Pemilu Taiwan

Social Media

TAIWAN, Bisnistoday – Mantan Wali Kota di kota Tainan, Taiwan, Lai Qingde, 64 tahun, menjadi kandidat terdepan dalam pemilihan presiden. Dia digadang-gadang dapat menggantikan Presiden Tsai Ing-wen.

Keduanya berasal dari Partai Progresif Demokratik (DPP). Lai Qingde mengatakan dua lawannya Qiu Yi dan Xie Longjie menyindir soal anak di luar nikah.

Dia mengatakan bahwa di balik isu ini, dia melihat bayangan Tiongkok. Belum lagi sindiran ini sebagian besar didasarkan pada penilaian subjektif Lai Qingde, dan dia ingin menuntut Qiu Yi dan Xie Longjie.

Masalah moral pribadi Lai Qingde terkait erat dengan kehidupan pribadinya. DPP hanya akan menggunakan isu Tiongkok untuk mengintimidasi dan menakut-nakuti masyarakat Taiwan.

Selama pemilu Taiwan, selalu ada banyak skandal sems, dan kini menimpa Lai Qingde, terlibat. Sekitar 15 tahun yang lalu, banyak media mengungkapkan tentang kemungkinan Lai Qingde memiliki anak di luar nikah.

Seorang staf yang sudah lama bekerja dengannya di Tainan mengatakan anak di luar nikah Lai Qingde sudah kuliah yang diberinama Lai Ting. Dia disebut anak dari Zhuang atau Chen, seorang pelukis yang membuat gambar mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe juga Lai Qingde.

Namun yang lebih hebatnya lagi, konon anak Lai Qingde lahir di Jepang. Artinya tidak ada cara untuk mendapatkan surat keterangan kesehatan atau surat keterangan ibu.

Namun Lai Qingde secara meminta timnya menuntut Qiu Yi dan Xie Longjie, yang membuatnya merasa sangat tersudutkan isu ini. Lai Qingde menyerang Qiu Yi dan Xie Longjie dengan isu komunisme.

Dengan cara ini, tampaknya Lai Qingde dapat mempertahankan apa yang disebut sebagai suara lokalnya, yaitu 19,5 juta suara dari faksi independen di Taiwan. Di antara mereka yang berhak memilih, terdapat kelompok yang disebut suara pendukung kemerdekaan, yaitu sekitar 5,5 juta hingga 5,8 juta, sedangkan 14 juta sisanya belum menentukan pilihan.

Lai Qingde hanya menggunakan isu ketakutan komunis dan mengkonsolidasikan 5,5 juta menjadi 5,8 juta. Beberapa waktu yang lalu, lebih dari 60% masyarakat ingin membubarkan DPP.

Namun Lai Qingde beruntung karena dua partai oposisi lainnya bersaing untuk mendapatkan suara satu sama lain./Inf.iNEWS/

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

Pelabuhan
Kawasan Global

Pakar Ekonomi Menilai Kebijakan Tarif Impor Donald Trump, Picu Perang Dagang Jilid II

JAKARTA, Bisnistoday - Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donal Trump menandatangani Tarif Impor...

Kawasan Global

Gencatan Senjata Dinilai Jadi Taktik Trump-Netanyanhu Usir Warga Gaza

JAKARTA, Bisnistoday - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Prof Hikmahanto...

Kawasan Global

Pengamat Minta Pemerintah Indonesia Waspadai Kebijakan Trump Sering Berubah

JAKARTA, Bisnistoday -Seluruh dunia perlu mewaspadai kebijakan Presiden AS Donald Trump yang...

Konflik Israel
Kawasan Global

Perang Israel – Palestina Makin Rumit Dari Konflik Wilayah Hingga Dendam Pribadi

JAKARTA, Bisnistoday – Terjadinya perang antara Israel dan Palestina hingga menyeret medan...