www.bisnistoday.co.id
Kamis , 12 Juni 2025
Home HEADLINE NEWS Tarif Reciprocal Trump, Pengamat Optimis Indonesia Mampu Melewati Masa Kritis
HEADLINE NEWS

Tarif Reciprocal Trump, Pengamat Optimis Indonesia Mampu Melewati Masa Kritis

PELABUHAN PRIOK
TRUK bermuatan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok./
Social Media

JAKARTA, Bisnistoday – Pengamat ekonomi dari Mirae Asset Sekuritas menaruh rasa optimistis terhadap dampak negatif kebijakan tarif reciprocal perdagangan oleh Amerika Serikat dapat dilalui Indonesia. Apalagi, kebijakan AS ini seharusnya sudah diantisipasi sejumlah negara yang memiliki fundamental baik sejak beberapa waktu sebelumnya.

“Indonesia sepertinya bisa melewati masa kritis kebijakan tarif reciprocal oleh Amerika Serikat. Terlebih ini sebelumnya sudah diantisipasi dengan bergabungnya BRICS dan mempererat kerjasama ekonomi berbagai kawasan. Ini bisa dimaksimalkan agar tetap bertahan balance trade positif,” ungkap Senior Market Analyst, Mirae Asset Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Jumat (4/3).

Menurutnya, kebijakan yang sebelumnya telah di-announce oleh Presiden Trump ini semestinya telah diantisipasi dampaknya sejak awal. Indonesia semestinya kuat, dan beberapa negara lain yang memiliki fundamental ekonomi solid, dapat meminimalisir dampak eksternal ini.

“Indonesia sudah kuat diplomasi ekonomi sebagai anggota BRICS, dalam rangka memperkuat penetrasi market. Disisi lain cadangan devisa masih diatas 6 bulan sekitar 154 billion USD, diatas batasan minimal disarankan 3 bulan kebutuhan. Jadi semestinya cukup resilient,” tuturnya.

Nafan juga menyarankan untuk menjaga kepentingan perekonomian nasional pemerintah harus cepat adaptif terhadap kebijakan perdagangan global. Selain itu, mempertahankan agar tetap devisa surplus. “Saya inget OECD berpandangan pertumbuhan Cina dan India bisa diatas 5%, sehingga pasar dimaksimalkan kesana. Begitupun politik bebas aktif bidang ekonomi dimaksimal dalam kerangka kepentingan nasional.”

Selain itu, lanjut Nafan,  juga pemerintah lebih adaptif terhadap dinamika ekonomi yang begitu cepat di bursa maupun di pasar ekonomi domestik. Perekonomian yang mayoritas dari kekuatan konsumsi domestik atau diatas 50% menjadi modal. Apalagi, setelah trend bearish di Februari, IHSG juga sudah mulai membaik atau rebound.

“Kita lihat saja nanti, memang libur lebaran IHSG tak terbaca, nanti kalau Selasa nanti, tentu terlihat seberapa gap nya. Namun saya yakin, bahwa fundamental negara kita relatif mampu, menghadapi dampak reciprocal tarif AS. Harus jaga kepercayaan bersama,” tuturnya./

Arsip

BISNISTODAY – INSPIRE YOUR BUSINESS

PERTAMINA IS THE ENERGY

TAWWAFI TOUR LUNCURKAN PAKET UMROH

SOROTAN BISNISTODAY

Beritasatu Network

Related Articles

Menperin Saat Buka Pabrik Mercedes.
HEADLINE NEWS

Investasi Pabrik di Cikarang, Menperin Siapkan Insentif Produsen Mercedes Benz

CIKARANG, Bisnistoday – Pabrikan Mercedes Benz yakni PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing...

Menteri ESDM
HEADLINE NEWS

Fokus Swasembada Energi, Menteri ESDM Pantau Kilang LNG Tangguh dan Proyek Genting Oil

TELUK BINTUNI, Bisnistoday – Menteri Energi Sumber Daya Mineral melakukan kunjungan lapangan...

World Bank
HEADLINE NEWS

Perang Tarif dan Ketidakpastian, Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global

JAKARTA,  Bisnistoday – Bank Dunia menilai bahwa pengenaan tarif perdagangan yang tinggi...

Dirjen IKFT
HEADLINE NEWS

Kemenperin Catat Nilai Ekspor Bahan Kimia Khusus Capai USD 5,35 miliar

JAKARTA, Bisnistoday – Kementerian Perindustrian mencatat, sektor industri kimia, farmasi, dan obat...