JAKARTA, Bisnistoday – Data kemampuan baca Al-quran, di Indonesia relatif sangat rendah atau hanya sekitar 72,25% saja dari keseluruhan umat muslim di Indonesia yang bisa membaca Al-Quran. Guna mendorong peningkatan angka melek Al-Quran umat muslim, Dana Abadi Literasi Al-Quran (DALA) resmi diluncurkan.
“Hampir mayoritas umat muslim di Indonesia belum bisa baca Al-quran. Kita membuat gerakan yang diharapkan lebih bermanfaat untuk memerangi buta aksara Al-quran. Melalui DALA diharapkan tingkat literasi Al-Quran dapat ditingkatkan,”ungkap Ambar Pramita, Ketua Pelaksana DALA, saat pelucuran ‘Dana Abadi Literasi Al-quran (DALA) di Masjid Istiglal, Jakarta, Jumat (14/3).
Ambar menambahkan, Indonesia merupakan negara muslim terbesar kedua di dunia. Seiring hadirnya DALA, diharapkan literasi Al-quran masyarakat khususnya umat muslim dapat ditingkatkan lebih cepat.”Gerakan DALA ini, diharapkan mampu menumbuhkan cinta kepada Al-quran, selain bermanfaat bagi kesejahteraan umat,” tuturnya.
Hj. Deva Rachman, Ketua Gerakan DALA mengharapkan umat muslim di Indonesia menggelorakan DALA. Dana abadi selain untuk mendorong peningkatan kesejahteraan umat muslim juga memperluas literasi Al-Quran. “Dana abadi diharapkan terus mendatangkan manfaat hingga Yaumul Qiyamah.”
Sementara, Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan mengutarakan, bahwa dana wakaf sangat berperan dalam pengembaga dunia pendidikan maupun ekonomi. Melalui dana wakaf sebuah negara bisa menopang sendi ekonomi dan pendidikan. “Beasiswa di Mesir, tidak sangka dibiayai melalui dana wakaf.”
Karena itu, Amirsyah mengajak dan berlomba semua umat Islam untuk menyisihkan dana bagi kesejahteraan umat. Pada hakekatnya, lanjut Amirsyah, seluruh harta yang dimiliki manusia adalah titipan Allah.”Harta itu sebenarnya bukan milik kita, tapi milik Allah, Selayaknya dapat dikembalikan melalui zakat, infag, shodagah ke jalan Allah,” urainya./