JAKARTA, Bisnistoday -Kendati Covid-19 berdampak pada sejumlah sektor ekonomi, namun untuk sektor properti terutama di segmen rumah tinggal, dinilai masih ada harapan pengembalian investasi yang bagus, karena bersifat jangka panjang.
Perseroan memiliki 81 proyek aktif di seluruh Indonesia dengan rata-rata pembangunan sekitar 15.000 unit per tahun.
Eko Yuliantoro
Figur publik Ida Ayu Dewi dalam diskusi daring yang diselenggarakan Perum Perumnas di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu ragu berinvestasi di sektor properti karena memiliki sifat jangka panjang.”Investasi properti relatif stabil meski di tengah pandemi ini ada penurunan permintaan dan pendapatan,” ujarnya.
Menurut dia, COVID-19 hanya bersifat temporer, sedangkan properti masih akan terus dibutuhkan seiring jumlah penduduk yang terus bertambah.”Saya percaya daya beli masih akan tetap ada baik rumah tapak (landed house) maupun apartemen,” ucapnya.
Dengan karakteristik yang bersifat jangka panjang, ia mengatakan masyarakat tidak perlu menunda untuk investasi di sektor properti.Namun Ida Ayu mengingatkan agar dalam berinvestasi properti tetap memperhatikan kebutuhan untuk jangka panjang.
Ia tidak mempermasalahkan membeli rumah di pinggiran kota, yang patut diperhatikan adalah dekat dengan fasilitas transportasi, pendidikan, dan kesehatan.Ia menambahkan jika memang harus tinggal di pusat kota disarankan untuk memilih apartemen. “Baik landed house maupun apartemen yang penting harganya terjangkau,” ucapnya.
Kemudian ia juga mengingatkan agar masyarakat yang mencari tempat tinggal pribadi untuk memperhatikan perusahaan pengembangnya atau developer.”Developer BUMN seperti Perumnas terjamin, baik bangunan maupun lokasinya yang dekat dengan berbagai fasilitas,” katanya.
Peran Perumnas
Secara terpisah Direktur Keuangan Perum Perumnas Eko Yuliantoro mengatakan Perum Perumnas sebagai satu-satunya BUMN di sektor perumahan memiliki peran penting sebagai kepanjangtangan pemerintah dalam menyediakan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Perseroan memiliki 81 proyek aktif di seluruh Indonesia dengan rata-rata pembangunan sekitar 15.000 unit per tahun,” paparnya.
Meski dibayangi COVID-19, ia mengatakan Perumnas tetap pada komitmennya untuk mendukung program pemerintah guna memenuhi penyediaan perumahan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.”Hal ini dapat terlihat dari tetap berjalannya progres pembangunan dari setiap proyek baik itu untuk kawasan rumah tapak, agar tetap berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,” katanya. Ant/