JAKARTA, Bisnistoday- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk berkomitmen terus berfokus pada penyaluran kredit kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia. Bahkan, bank pelat merah ini bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian sedang dalam pembentukan integrasi ekosistem ultra mikro, dan telah memiliki data 30 juta pelaku UMKM di Indonesia.
Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Bisnis Mikro Bank BRI, Supari daam rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Kamis (1/4).
Menurut Supari, pelaku UMKM saat ini masih terjebak dan terbebani dengan pinjaman yang ditawarkan oleh para rentenir.”Yang hari-hari mungkin menjadi beban para pelaku UMKM, siapa itu, yaitu rentenir,” katanya.
Bahkan, lanjut dia, BRI sudah melakukan piloting-piloting dan mudah-mudahan tidak lama lagi bisa oll out dengan memberikan pinjaman dalam jumlah kecil dan juga dengan persyaratan dan proses yang sangat mudah sehingga dana bisa didapatkan oleh nasabah dalam waktu singkat.
Kendati demikian, kata Supari, beban bunga yang dibebankan kepada UMKM dalam persentase yang sangat kecil dari total pinjaman. Jadi bunganya berkebalikan dengan beban bunga yang ditarik oleh rentenir,” tegasnya.
Supari menambahkan, saat ini pihaknya sedang menyusun transformasi jilid dua yang perubahan layanannya akan membuat rentenir di Indonesia tak lagi bisa berkutik.
“Itu menjadi bagian dari strategi kami jangka panjang. Hari ini kami sudah menyusun transformasi jilid dua, walaupun jilid satu baru separuh jalan, tapi kami nyatakan kondisi perubahan ini sangat dinamis, menyesuaikan kembali di transformasi jilid dua itu,” tandasnya./